Sering kali lemari pendingin makanan ini yang meneteskan air di bagian belakangnya, dan ini sangat rawan sebagai tempat berkembangnya jentik nyamuk. “Masyarakat seringkali hanya mewaspadai bak air di kamar mandi,” kata Ariani Murti, Pelaksana harian (Plh) Kasudin Kesehatan Jakarta Timur, Senin (27/9).
Selain di balik kulkas, masyarakat juga harus memeriksa keberadaan jentik di semua benda dan tempat yang mungkin menjadi wadah air. Ariani mencontohkan vas kembang dan dispenser air minum.
Selain itu pula, untuk mencegah berkembangnya nyamuk demam berdarah, setiap keluarga harus memerhatikan lingkungan di sekitar rumahnya. “Justru sarang jentik lebih mungkin berada di luar rumah,” tambah Ariani.
September ini wilayah Jakarta Timur memiliki kasus demam berdarah (DB) terendah sepanjang tahun 2010, dengan 81 kasus. Dibandingkan dengan Agustus yang mencapai 664 kasus dan Juli 781 kasus.
Keadaan ini mengharuskan Sudinkes Jakarta Timur untuk lebih intensif melakukan tindakan sebelum masa penularan. Tindakan yang harus dilakukan meliputi penaburan bubuk abate, penyuluhan kepada masyarakat, dan pemberantasan sarang nyamuk.
Tindakan intensif ini ditujukan untuk mencegah terjadinya kasus luar biasa (KLB) demam berdarah pada awal 2011. KLB DB riskan terjadi pada Januari hingga April setiap tahunnya.
Sejak Januari hingga September ini tercatat 6.468 kasus DB yang ditemukan di Jaktim. Angka ini menurun dari tahun sebelumnya, yang pada periode Januari hingga Juni 2009 saja mencapai 6.778 kasus.
Kasus kematian karena DB pun menurun di Jaktim. Pada 2009 terdapat 9 pasien meninggal, pada 2010 hingga September ini tercatat 6 pasien meninggal dunia.
0 comments:
Posting Komentar